Samsung Bertekad AI Mudah Dipakai Siapa Saja Dengan Meluncurkan Galaxy S25
Terjadi lompatan yang sangat besar dari S24 Ultra ke S25 Ultra. Beberapa di antaranya termasuk kamera wide-angle 50 MP (naik dari sebelumnya 12 MP) hingga fitur AI yang semakin memudahkan hidup dengan sekali usap, seperti Now Brief. Now Brief akan menjadi personal assistant yang menyuguhkan jadwal pribadimu hingga berita/playlist Spotify yang sesuai referensi pengguna.
Pada intinya, Samsung berupaya agar perangkat mereka yang memanfaatkan AI dapat menyasar seluruh lapisan masyarakat. Dalam wawancara eksklusif, Sally Jeong Vice President of Android Framework R&D at Samsung Electronics menyampaikan bahwa perusahaannya pun sudah membangun imej sebagai AI phone pertama sejak S24. Ada begitu banyak fitur di perangkat Galaxy tersebut yang marak dimanfaatkan untuk komunikasi, menunjang produktivitas, sampai kreativitas.
"Di situlah kami menerapkan teknologi AI hingga saat ini. Kami telah bermitra dengan Google untuk bekerja sama membangun ekosistem dan platform Android. Namun, sebenarnya, kami percaya bahwa memimpin pengembangan ekosistem Android bersama dengan Google adalah misi kami, jadi kami mengembangkan AIOS bersama," terangnya, Rabu (23/1/2024) di San Jose, Amerika Serikat.
Tak sampai ke S24 saja, Samsung terus berkembang. Untuk menciptakan AIOS, Samsung dan Google harus 'kebut-kebutan', tapi tetap harus berfokus pada tercapainya tujuan mereka membangun hal itu. Pengembangannya sangat padat dan intensif guna memastikan perangkatnya stabil dan dapat memberikan pengalaman yang smooth di seluruh aplikasi.
"Lalu, untuk mempertahankan dan mendapatkan stabilitas platform tersebut, butuh banyak upaya dari tim Google dan Samsung bersama-sama. Saya bangga bahwa, ya, kami telah memperoleh hasil yang baik," katanya.
Misi Samsung kuatkan pemakaian AI di masyarakat
Tak dapat dimungkiri, AI telah membawa perubahan besar pada masyarakat. Beberapa orang menyambut dan memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh, tapi ada juga yang tidak begitu menyadari peran penting dari kecerdasan buatan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
"Ada orang-orang seperti itu (memanfaatkan AI -- red), tetapi seperti yang saya katakan, yang lain belum menerimanya sepenuhnya, dan itulah sebabnya kami percaya bahwa melalui perangkat seluler yang digunakan setiap hari oleh semua orang, jika kita mengintegrasikan AI di sini, orang dapat menggunakannya dengan mudah," jelas Sally.
Pada akhirnya, itu akan memberikan lebih banyak manfaat bagi semua orang. Terlebih, Samsung bersikeras tidak mau meninggalkan siapapun orang-orang yang telah menggunakan perangkat seluler, termasuk orang tua. Samsung ingin mendemokratisasi manfaat AI dengan apa yang sudah mereka lakukan sebagai pengembang perangkat seluler.
Mengenai negara Indonesia, Sally mengatakan bahwa +62 adalah pasar yang sangat besar dan penting bagi Samsung. Karenanya, Indonesia masuk prioritas dalam pengembangan perangkat-perangkat dan ekosistem di dalamnya.
"Prioritas utama adalah untuk menggabungkan Bahasa Indonesia ke dalam fitur-fitur kami. Bahkan, sekarang pengalaman yang lancar di seluruh aplikasi, itu juga Bahasa Indonesia supported. Saya berharap banyak orang akan menikmati dan menuai manfaat itu," tegasnya.
Kerja sama terbuka luas
Menggunakan Snapdragon 8 Elite, Samsung memutuskannya tanpa alasan. Semua demi menunjang teknologi canggih dari Qualcomm dan dipadukan dengan perangkat Samsung. Karena itu, tidak pernah ada kata tutup untuk membangun kerjasama antara Samsung dan partner lainnya yang punya misi sejalan.
"Untuk itu, kami akan menggunakan teknologi Qualcomm yang dipadukan dengan Samsung, dan itulah yang kami lakukan kali ini juga dengan Snapdragon 8 Elite untuk Galaxy. Kami menyiapkan kemitraan ini untuk berkembang bersama dengan Qualcomm, dan kami memiliki kemitraan jangka panjang dengan Qualcomm jadi terus menerus kami akan bermitra," sambung Sally.
Samsung dahulu menggunakan CPU secara intensif, kemudian untuk pemrosesan grafis, akhirnya perangkat-perangkatnya mulai memerlukan NPU. Dengan itu, ia yakin pengembangan perangkat keras akan terus berlanjut dan NPU perlu terus menerus dioptimalkan.
Perlu diketahui bahwa NPU mengonsumsi daya yang jauh lebih sedikit dibandingkan CPU dan GPU. Dikarenakan itu, perangkat-perangkat Samsung S25 juga selain makin canggih fiturnya, maka semakin kuat pula performanya.
Di samping Google dan Qualcomm, Samsung sadar bahwa makin banyak aplikasi atau perusahaan yang punya misi sejalan yang mampu dijadikan teman bertumbuh. Hmm, jadi makin penasaran dengan inovasi Samsung tahun depan.
0 Response to "Samsung Bertekad AI Mudah Dipakai Siapa Saja Dengan Meluncurkan Galaxy S25"
Posting Komentar