Pasang Iklan Gratis

Alasan Kenapa Iphone Bekas Harganya Masih Mahal

 Beberapa waktu lalu sempat ada fenomena sejumlah masyarakat Amerika Serikat (AS) menjual iPhone bekas dengan harga mahal. Ternyata ini terkait dengan status Tiktok yang sempat tak jelas di negara tersebut.



Pemerintah AS memaksa Bytedance, induk usaha TikTok, menjual Tiktok di AS. Jika tidak, aplikasi berbagi video itu tidak bisa diakses di AS.

Tiktok sempat mematikan aplikasinya jelang batas waktu penjualan pada 19 Januari 2025. Namun akhirnya kembali pulih setelah Donald Trump memberikan jaminan tidak akan memberikan sanksi pada Tiktok.

Beberapa saat setelah dilantik, Trump menyetujui menunda pemblokiran selama 75 hari ke depan. "Saya setuju, tetapi biarkan Amerika Serikat memiliki 50 persen saham TikTok," kata Trump, dikutip dari USA Today.

Di sisi lain, beberapa pengguna telanjur menghapus aplikasi Tiktok setelah ditutup. Namun akhirnya kesulitan mendownload ulang aplikasi karena sempat menghilang dari toko aplikasi App Store dan Play Store di AS.

Mereka yang masih memiliki Tiktok di iPhone-nya ramai-ramai menjual ponsel tersebut di platform eBay. Setidaknya ada lebih dari 24 ribu hasil pencarian dengan kata kunci 'Tiktok Phone'.

Namun mereka menjualnya dengan harga yang tidak main-main, berkisar US$2.000 hingga US$5.000 (Rp 32,4 juta hingga 81,2 juta). Ada juga yang membanderol iPhone 12 Pro Max 256 GB mencapai US$50 ribu (Rp 812,2 juta).



Harga tersebut naik gila-gilaan. Mengingat seri iPhone 12 itu dijual Apple saat dirilis 2020 lalu hanya berkisar US$1.199 (Rp 19,4 juta).

Bukan hanya itu, ada juga yang menjual ponsel berisi Tiktok dan Capcut dengan harga US$4.970.400 (Rp 80,7 miliar). Sama seperti Tiktok, Capcut juga sempat menghilang dari toko aplikasi

Sejumlah ponsel lain diketahui juga ditawarkan senilai US$1 juta atau sekitar Rp 16,2 miliar dengan sistem lelang. Namun, tentunya, iPhone tersebut tak terjual.


0 Response to "Alasan Kenapa Iphone Bekas Harganya Masih Mahal"

Posting Komentar