KBRI Singapura dukung peluncuran program atlet difabel 100 CTFP
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura menunjukkan dukungan penuh terhadap peluncuran program amal internasional "100 Celebrities Talk for Paralympic" (100 CTFP) pada Jumat (11/7).
Program ke-18 dari Maria Monique Last Wish Foundation (MMLWF) ini mengusung konsep "Tiga Kalimat Cinta" dari selebriti dunia sebagai bentuk dukungan dan inspirasi bagi atlet difabel.
Duta Besar RI untuk Singapura, Suryopratomo menegaskan komitmen KBRI dalam sambutannya. Dia juga mengapresiasi inisiatif yang digagas oleh Natalia Tjahja, pendiri MMLWF.
"Saya sangat senang diundang oleh Natalia ke acara ini. KBRI Singapura mendukung penuh program amal luar biasa ini," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Sabtu.
Peluncuran 100 CTFP berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden Singapore National Paralympic Council (SNPC) Teo-Koh Sock Miang dan Sekjen ASEAN Para Sports Federation (APSF) Wandee Tosuwan
Teo-Koh Sock Miang juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian Natalia Tjahja terhadap paralimpiade.
Salah satu momen puncak acara adalah parade mobil Ferrari bersama 13 atlet difabel Singapura yang diajak berkeliling dengan kecepatan tinggi, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi mereka.
Natalia Tjahja mengungkapkan kegembiraannya bisa berbagi momen tersebut bersama Sameer Rawat, pemilik dan pengemudi Ferrari F8 Tributo.
Program ini juga menampilkan pemutaran video khusus 100 CTFP yang disunting oleh Ahsan Andrian, editor terbaik Festival Film Indonesia 2025.
Sebanyak 15 tokoh terpilih sebagai "Top Celebrities" atas kontribusi nyata mereka terhadap dunia paralimpiade, di antaranya Deepa Malik (diva), Wandee Tosuwan, Putri Bhutan Euphelma Choden Wangchuck, dan aktor Indonesia Samuel Rizal.
Presiden International Paralympic Committee (IPC), Andrew Parsons memberikan pesan kuat dalam acara itu.
"Ada kekuatan dalam perbedaan. Keberagaman adalah kenyataan; inklusi adalah sebuah pilihan. Paralimpiade adalah ajang olahraga yang paling membawa perubahan di dunia," katanya.
Natalia Tjahja berharap program ini, termasuk podcast yang dibuatnya bersama Samuel Rizal dan Dr. Wandee Tosuwan, dapat menjiwai selebriti di seluruh dunia untuk merasakan "soul" dari 100 CTFP.
0 Response to "KBRI Singapura dukung peluncuran program atlet difabel 100 CTFP"
Posting Komentar