Hadiah Presiden Prabowo ke Buruh di Hari Mayday

  Presiden RI, Prabowo Subianto mewacanakan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang beranggotakan tokoh dan pimpinan buruh seluruh Indonesia.

Ia menyampaikan hal itu saat berpidato dalam kegiatan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday di Lapangan Monas

“Saya ingin memberi hadiah pada kaum buruh hari ini, saya akan membentuk segera dewan kesejahteraan buruh nasional, yang akan terdiri dari tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia,” ucapnya, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

“Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat pada presiden, mana undang-undang yang nggak beres yang nggak melindungi buruh,” katanya.

Mereka juga akan memberi masukan pada presiden tentang regulasi yang tidak benar untuk segera diperbaiki.

Presiden atas saran dari tokoh serikat buruh juga berencana segera membentuk satuan tugas pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kita tidak akan membiarkan rakyat kita, kita tidak akan membiarkan pekerja kita di-PHK seenaknya. Bila perlu, tidak ragu-ragu kita, negara akan turun tangan,” tegasnya.

“Saudara-saudara sekalian, juga kita akan segera meloloskan RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga,” kata presiden.

Menurutnya, berdasarkan laporan yang ia terima, rencananya DPR akan mulai membahas RUU tersebut pada pekan depan.

“Mudah-mudahan tidak lebih dari 3 bulan Undang-undang ini kita bereskan,” ujarnya.

Pemerintah, kata Presiden, juga akan membuat undang-undang perlindungan pekerja di laut.

Selain itu, ia segera meminta Dewan Kesejahteraan Nasional untuk mempelajari bagaimana menghapus outsourcing.

“Saudara-sauara sekalian, saya juga akan meminta dewan kesejahteraan nasional mempelajari bagaimana caranya, kita bukan hanya segera, tapi secepat-cepatnya kita menghapus outsourcing,” katanya.

“Tapi kita juga harus realistis, harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja. Jadi, kita harus bekerja sama mereka,” imbuh presiden.

Dalam waktu dekat, presiden menjadwalakan  pertemuan antara 150 tokoh buruh dan 150 pimpinan perusahaan di Indonesia di Istana Bogor.

“Saya akan mengatakan pada para pengusaha, saudara-saudara tidak boleh mau kaya sekaya-kayanya sendri tanpa mengajak pekerja hidup dengan baik’,” ujarnya.