Pasang Iklan Gratis

Roti Bukti Kebaikan Kecil Bernilai Besar

 Dalam Islam, setiap kebaikan, sekecil apa pun, memiliki nilai yang besar di sisi Allah SWT. Memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan, meskipun tampak sederhana, bisa membawa dampak besar bagi kehidupan dan mendekatkan kita kepada keridhaan Allah.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya." (HR Bukhari dan Muslim). Hadits ini mengajarkan bahwa membantu orang lain, baik dengan harta, tenaga, maupun perhatian, adalah bentuk amal yang tidak hanya meringankan beban sesama, tetapi juga mendatangkan balasan berupa pertolongan dari Allah.




Salah satu kisah yang menggambarkan betapa besar nilai kebaikan sederhana adalah kisah sepotong roti. Simak kisah selengkapnya berikut ini.

Kisah Sepotong Roti yang Bernilai Besar

Kisah sepotong roti ini diceritakan oleh Abu Burdah saat kematian mendatangi Abu Musa. Cerita ini tertulis dalam 'Uyun Al-Hikayat Min Qashash As-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin karya Imam Ibnul Jauzi, yang diterjemahkan oleh Abdul Hayyi Al-Kattani.

"Wahai anakku, ingatlah kisah tentang seseorang yang hanya memiliki sepotong roti."

Dahulu kala, ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah di sebuah tempat ibadah. Ia beribadah tanpa henti selama kurang lebih 70 tahun dan hanya meninggalkan tempat ibadahnya pada hari-hari tertentu yang telah ia tetapkan. Namun, suatu hari, ia tergoda oleh seorang wanita. Lelaki itu akhirnya terjerumus dalam dosa zina selama tujuh hari.

Setelah menyadari kesalahannya, ia segera bertobat, meninggalkan tempat ibadahnya, dan memutuskan untuk mengembara. Dalam pengembaraannya, setiap kali melangkah, ia selalu melaksanakan salat dan sujud.

Suatu hari, ia bermalam di sebuah pondok bersama 12 orang fakir miskin. Karena kelelahan, ia merebahkan diri di antara mereka. Malam itu, seorang rahib yang biasa membagikan roti kepada 12 orang fakir datang.

Rahib tersebut memberikan satu keping roti kepada masing-masing dari mereka. Ketika tiba di lelaki yang sedang bertobat itu, sang rahib, yang mengira ia bagian dari fakir miskin tersebut, memberinya sepotong roti.

Namun, setelah semua roti dibagikan, tersadarlah bahwa ada satu orang yang tidak mendapatkan bagian.

Orang tersebut bertanya kepada rahib, "Mengapa aku tidak mendapatkan bagian rotiku?"

Rahib menjawab, "Kamu bisa lihat sendiri, roti yang kubagikan sudah habis, dan aku tidak pernah memberi lebih dari satu potong kepada setiap orang."

Mendengar ungkapan dari rahib tersebut, maka lelaki yang bertobat tadi memberikan roti miliknya kepada orang yang tidak mendapatkan bagian tadi. Lalu pada keesokan harinya, lelaki yang bertobat itu meninggal dunia.

Di hadapan Allah, amal ibadah lelaki itu selama 70 tahun dibandingkan dengan dosa yang dia lakukan selama tujuh malam. Ternyata, dosa tujuh malam itu lebih berat daripada ibadahnya selama 70 tahun. Namun, ketika dosa tersebut dibandingkan dengan kebaikannya saat memberikan sepotong roti kepada seorang fakir miskin yang sangat membutuhkan, kebaikan dari sepotong roti itu justru lebih berat daripada dosanya selama tujuh malam.

Semoga kisah sepotong roti ini menginspirasi kita semua untuk selalu berbuat kebaikan, meskipun tampak kecil. Dari kisah sepotong roti ini, kita belajar bahwa setiap tindakan ikhlas, seperti memberikan sesuatu kepada yang membutuhkan, dapat menjadi amalan besar yang membawa keberkahan dan mendekatkan kita kepada keridhaan Allah SWT.


0 Response to "Roti Bukti Kebaikan Kecil Bernilai Besar"

Posting Komentar